www.porosmetro.com | Saumlaki – Forum Bisnis Daerah yang digelar Universitas Lelemuku Saumlaki (Unlesa) menghadirkan diskusi strategis bertema “Strategi Pengembangan Ekonomi Tanimbar Menuju Kemandirian, Keadilan, dan Keberlanjutan Secara Inklusif”.
Kegiatan yang berlangsung di Aula Unlesa, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, pada Jumat (14/03/2025) ini menjadi wadah bagi akademisi, pengusaha, dan pemerintah untuk merumuskan solusi percepatan ekonomi di daerah.
Pelaksana Tugas Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kepulauan Tanimbar), Simon Lolonlun, yang hadir sebagai narasumber, menyoroti peran strategis media dalam membangun komunikasi yang efektif antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat.
Dalam pemaparannya yang berjudul “Media sebagai Jembatan Komunikasi antara Pemerintah dan Masyarakat untuk Mendorong Pengembangan Ekonomi Tanimbar yang Inklusif”, ia menegaskan bahwa media bukan hanya penyampai informasi, tetapi juga katalis perubahan yang dapat mendorong kebijakan ekonomi agar lebih tepat sasaran dan berdampak nyata bagi masyarakat.
“Media bukan sekedar penyampai informasi, tetapi juga katalis perubahan. Jika komunikasi antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat berjalan baik, maka kebijakan ekonomi akan lebih tepat sasaran dan berdampak nyata,” ujar Simon dalam diskusi tersebut.
Selain itu, Simon juga menggarisbawahi tantangan yang dihadapi dalam pembangunan ekonomi di Tanimbar, seperti terbatasnya akses internet di beberapa wilayah, rendahnya literasi media dan ekonomi, serta kesenjangan antara informasi yang disampaikan pemerintah dengan pemahaman masyarakat.
Sebagai solusi, ia menegaskan perlunya peningkatan infrastruktur digital, literasi media bagi masyarakat, serta hubungan yang lebih transparan antara pemerintah dan media agar kebijakan yang diambil benar-benar berdasarkan kebutuhan di lapangan.
Forum ini dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Kepulauan Tanimbar, dr. Juliana Ch. Ratuanak, yang menyampaikan kebijakan pemerintah daerah dalam mempercepat pembangunan ekonomi berbasis potensi lokal.
Diskusi ini juga menghadirkan sejumlah narasumber yang membahas berbagai aspek pengembangan ekonomi Tanimbar, di antaranya: Rektor Universitas Lelemuku Saumlaki, Ferly A. Sairmaly, yang membawakan materi “Peran Perguruan Tinggi dalam Mendorong Ekonomi Daerah Melalui Kolaborasi dan Inovasi”.
Dosen Unlesa, Rendy Oratmangun, dengan materi “Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia untuk Mendukung Ekonomi Berkelanjutan”.
Pimpinan Cabang BPDM Saumlaki, Kolumbus Masrikat, yang membahas “Akses Pembiayaan dan Peran Perbankan dalam Mendorong UMKM di Tanimbar”.
Perwakilan Kamar Dagang dan Industri (Kadin), Jexon J. Batbual, yang memaparkan “Peluang Investasi dan Kemitraan Bisnis di Kabupaten Kepulauan Tanimbar”.
Selain itu, beberapa narasumber juga hadir secara daring melalui Zoom, antara lain: Managing Director, Ishak Halim, yang membahas “Tantangan dan Peluang Ekonomi Daerah di Era Digital”.
CEO & Founder, Nova G. Sutrahitu, dengan topik “Ekonomi Kreatif sebagai Pilar Pertumbuhan di Wilayah Kepulauan”.
Anggota DPRD Provinsi Maluku dari BPD HIPMI Maluku, Muhammad Reza Mony, yang memaparkan “Peran HIPMI dalam Mendorong Kewirausahaan dan Penguatan Rantai Pasok Daerah”.
Kegiatan ini dimoderatori oleh Edoardus Koisin, dosen Unlesa, dan dihadiri oleh mahasiswa, dosen, serta perwakilan dunia usaha.
Forum ini merupakan hasil kerja sama antara Universitas Lelemuku Saumlaki dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kabupaten Kepulauan Tanimbar.
Melalui diskusi ini, diharapkan lahir rekomendasi konkret yang dapat diimplementasikan untuk mempercepat pengembangan ekonomi Tanimbar secara inklusif dan berkelanjutan, dengan media sebagai salah satu pilar utama dalam proses tersebut.(jk)