Banjarmasin, Porosmetro.com –
Dua petugas Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Miranda selaku operator SEHATI dan Fathurrahman selaku operator Tunjangan Kinerja, mengikuti kegiatan Pembinaan Administrasi Pengelolaan Hibah Langsung dan Bimbingan Teknis (Bimtek) Tata Cara Pembayaran Tunjangan Kinerja, yang diselenggarakan oleh Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) Kalimantan Selatan bekerja sama dengan Biro Perencanaan dan Keuangan Sekretariat Jenderal Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan. Kegiatan berlangsung di Ballroom Raphia IV Hotel Rattan Inn Banjarmasin, Kamis (30/10).
Kegiatan ini bertujuan memperkuat kapasitas aparatur dalam pengelolaan administrasi keuangan, khususnya dalam pengadministrasian hibah langsung dan pengajuan tunjangan kinerja yang transparan, akuntabel, serta sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Dalam sambutannya, Kepala Bagian Tata Usaha dan Umum, Azhar, menyampaikan pentingnya ketertiban dan transparansi dalam setiap proses administrasi keuangan.
“Pengadministrasian hibah yang tertib dan transparan menjadi dasar bagi pertanggungjawaban publik yang kredibel. Sementara itu, proses pembayaran tunjangan kinerja perlu ketelitian agar hak pegawai terpenuhi dengan benar,” ujar Azhar.
Selain penyampaian materi kebijakan dan mekanisme terbaru, kegiatan juga menghadirkan sesi bimbingan teknis aplikasi SEHATI serta praktik langsung pengusulan tunjangan kinerja, yang dipandu langsung oleh tim dari Biro Perencanaan dan Keuangan. Para peserta dilatih memahami langkah-langkah teknis mulai dari input data hingga pelaporan agar pelaksanaan tugas administrasi berjalan efektif dan sesuai regulasi.
Pada kegiatan tersebut juga dijelaskan kebijakan baru bahwa mulai Tahun Anggaran 2026, pengadministrasian hibah dan pengajuan tunjangan kinerja akan didelegasikan langsung ke satuan kerja (satker) masing-masing, menggantikan sistem pengelolaan terpusat yang berlaku sebelumnya. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses birokrasi dan meningkatkan efektivitas pengelolaan administrasi keuangan di lingkungan Pemasyarakatan.
Kepala Lapas Narkotika Karang Intan, Yugo Indra Wicaksi, menyampaikan apresiasinya atas partisipasi aktif petugasnya dalam kegiatan tersebut.
“Kami sangat mendukung kegiatan seperti ini, karena memperkuat pemahaman teknis petugas dalam mengelola administrasi keuangan. Dengan kompetensi yang baik, kami yakin tata kelola keuangan di Lapas Karang Intan akan semakin transparan dan akuntabel,” ungkap Yugo.
Melalui partisipasi ini, Lapas Narkotika Karang Intan menegaskan komitmennya untuk terus meningkatkan kompetensi petugas di bidang administrasi dan keuangan, sebagai wujud dukungan terhadap tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kinerja. (rhs)

 
							










