Pemprov Bangka Belitung

Kolaborasi Digital Tingkatkan Efisiensi Ekspor Bangka Belirung Ke Pasar Global

3
×

Kolaborasi Digital Tingkatkan Efisiensi Ekspor Bangka Belirung Ke Pasar Global

Sebarkan artikel ini

Pangkalpinang, Porosmetro.com

Produk unggulan Bangka Belitung (Babel), khususnya sektor kelautan dan perikanan seperti ikan segar dan cumi beku, serta sektor pertanian berupa lada biji, kembali menarik perhatian pasar internasional. Komoditas-komoditas tersebut diekspor ke empat negara, yakni Australia, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan.

Pelepasan ekspor ini ditandai dengan penyegelan kontainer dan prosesi pelepasan oleh Gubernur Babel, Hidayat Arsani, bersama Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean. Acara berlangsung di Kawasan Industri Pelabuhan Pangkalbalam, Pangkalpinang, Jumat (8/8/2025).

Gubernur menyampaikan, ekspor produk kelautan dan perikanan senilai total Rp11,3 miliar hari ini menunjukkan geliat positif aktivitas perekonomian Babel, khususnya di sektor perdagangan luar negeri.

Ia menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi Babel akan terus mendukung para eksportir dalam mengoptimalkan potensi daerah sebagai peluang untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Ia berharap, dukungan pemerintah dapat membuat transaksi perdagangan lintas negara dari Babel terus berkelanjutan.

“Kami pemerintah siap melaksanakan tugas ini sebagai tugas pokok ekonomi Bangka Belitung. Yang penting, ekspor ini jangan berhenti di sini. Kita teruskan. Kalau pengusaha-pengusaha ini ada kekurangan, kita bantu. Kita berdoa agar ekspor meningkat, ekonomi kita naik,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Badan Karantina Indonesia, Sahat Manaor Panggabean, memastikan kehadirannya sebagai perwakilan pemerintah pusat untuk menjamin pengiriman barang ke negara tujuan sudah memenuhi prosedur yang ditetapkan, khususnya terkait kelayakan produk.

“Esensinya adalah sertifikatnya (lembar segel) itu berasal dari sini (Babel). Itu menunjukkan bahwa barang yang tercatat secara nasional berasal dari daerah ini. Itu yang penting,” ujarnya.

Sahat mengungkapkan, saat ini pihaknya bersama beberapa lembaga lain seperti Bea Cukai dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP), telah terintegrasi dalam satu layanan digital untuk penyediaan dokumen kelayakan, serta jadwal pengiriman dan kedatangan produk ekspor.

“Sistem layanan kita sudah digital. Dokumen ekspor sudah dikirim ke sana. Mereka tinggal lihat jadwal kapan barang sampai di negara mereka. Negara-negara itu pun tahu tingkat kelayakannya, bahwa benar ikan yang mereka konsumsi berasal dari Bangka Belitung. Itu yang diminta mitra kita,” jelasnya.

Ia juga mendorong agar Pemprov Babel dapat mengikuti sistem integrasi ini, sehingga terkoneksi langsung dengan Balai Karantina, Bea Cukai, dan KSOP dalam menyediakan informasi produk unggulan Negeri Serumpun Sebalai sebelum diberangkatkan.

“Kami harapkan Pemda juga seperti itu. Tinggal kita koneksikan, dan ini memengaruhi nilainya. Kolaborasi ini penting. Seandainya pun produk tidak bergerak dari sini, tapi kalau tercatat berasal dari sini, itu tetap bernilai. Kalau semuanya sudah berjalan, ekosistem ekspor di Babel akan semakin menarik,” pungkasnya.

Akselerasi ekspor ke Australia, Vietnam, Malaysia, dan Taiwan kali ini melibatkan enam perusahaan eksportir. Produk yang dikirim terdiri dari 89,5 ton ikan segar dan cumi beku senilai Rp3,2 miliar, serta lada biji sebanyak 51 ton senilai Rp8,1 miliar.

(Penulis : Rangga, Foto/Video : Saktio/Deo, Editor : Kris)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *