BANGKA BARAT ,POROS METRO
Teror terhadap para penambang di Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok, Bangka Barat (Babar) terjadi, diketahui mesin penambang tersebut dirampas pada saat malam hari dan Tempat berteduh milik penambang tersebut habis terbakar.
“Peristiwa itu terjadi dalam dua hari, Minggu (28/4) malam hari dan Senin (29/4/25), di Desa Belo Laut, Kecamatan Mentok, Kabupaten Bangka Barat

Menurut keterangan penambang yang tidak ingin di sebut namanya, ia sangat menyesali kejadian yang di lakukan Security PT. GSBL terhadap mereka, dimana pekerjaan tersebut merupakan tempat mata pencarian kelompok penambang Desa Belo Laut.
“padahal kitakan udah stop kerja dan juga pemaksaan pengambilan Mesin Robin di tengah malam apakah itu razia.”ujar pemilik tambang.
Diketahui, lokasi penambang timah tersebut merupakan lahan bekas tambang milik PT. MJU.
“hasil pun hanya untuk nyambung hidup 5 sampai 7 kilo paling.”ungkapnya dengan nada sedih

Kejadian tersebut memicu masyarakat penambang Desa Belo Laut beramai-ramai mendatangi Kantor Desa Belo Laut dengan harapan mereka bisa menambang dengan tenang tanpa perlakuan tidak mengenakkan dari pihak manapun.
Menanggapi pengaduan tersebut Ketua BPD Desa Belo Laut Suhaidir akan menindaklanjuti keluhan masyarakat Desa Belo Laut, mengenai perlakuan semena-mena dan tidak menyenangkan.
“kedatangan warga itu menyampaikan beberapa aspirasi, sesuai tugas dan fungsi tupoksi BPD, Pasal 32, dan fungsinya pasal 31 untuk menampung aspirasi, menyampaikan dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat desa ya.” tanggapnya, Ketua BPD Desa Belo Laut Suhaidir
Ia menambahkan setelah melakukan pertemuan dengan Kepala Desa Belo Laut, mengusulkan BUMDes untuk jadi payung hukum bermitra dengan CV untuk mengakomodir warga bekerja di lahan bekas PT. MJU (Mineral Jaya Utama).
“ingin kerja sama melalui BUMdes. Kalau bisa dan harapan masyarakat bisa menambang.”tambahnya
Ia juga mengatakan, BPD dan Kepala Desa Belo Laut akan menyurati secara resmi PT. TIMAH dan PT. GSBL.
“kami Insyaallah kesepakatan dalam waktu dekat ini menyurati PT.TIMAH dan PT.GSBL, ataupun bersilaturahmi ke perusahaan tersebut dan menyampaikan aspirasi yang telah disampaikan masyarakat Desa Belo Laut kepada kami selaku Pemerintahan Desa Belo Laut.”katanya
Ia berharap kelompok penambang di Desa Belo Laut yang ingin berkerja di lahan bekas PT. MJU (Mineral Jaya Utama) untuk tetap kondusif sebelum ada keputusan finalnya.
“Intinya kami dari Pemerintah Desa, siap memperjuangkan hak masyarakat kelompok penambangan yang ingin menghidupi kebutuhan sehari-hari dan keluarganya.”pungkasnya Ketua BPD Desa Belo Laut, Suhaidir
Sementara itu, Tim Media berhasil menemui security PT. GSBL, ia mengatakan “kami ini bekerja dan kami ini atas perintah.”tegasnya
Ia juga menambahkan, tidak mengetahui atas hilangnya mesin para penambang Desa Belo Laut. (DN)